Jumat, 12 Desember 2014

Trip to Korea - Hari ke 3 (World Cup Market, Namdaemun, Myeongdong, Konkuuk Univ Street, Mobit Cafe)

Anyeonghaseyo yeoreobun..

Tanggal 1 November 2014 merupakan hari ketiga kami di Korea Selatan. Rencananya hari ini kami akan mencari oleh-oleh di Myeongdong, Namdaemun dan daerah sekitar lainnya. Selain itu hari ini saya juga akan bertemu dengan mantan atasan saya di kantor lama yang memang tinggal di Korea. 

Pagi ini setelah mandi dan bersiap-siap, kami diajak oleh So Hyun eonni ke pasar di dekat flatnya. Nama pasarnya adalah World Cup Market, disini menjual beraneka ragam barang dari makanan, alat rumah tangga, daging, dan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Pasar ini seperti halnya pasar yang terdapat di Jakarta tetapi perbedaannya disini jauh lebih bersih daripada di Jakarta. Ada beberapa penjual snack dan kakak saya pun tertarik untuk membeli ayam goreng khas Korea. Tapi ada satu hal yang membuat saya agak jijik. Di pasar ini terdapat beberapa toko daging yang menjual daging babi yang memajang dagangannya di depan dengan cara digantung. Mungkin karena tidak terbiasa saya jadi agak mual sehingga nafsu makan saya menjadi berkurang.


Toko buah yang jarang saya temui di Korea

World Cup Market

Keadaan di dalam World Cup Market

Di pasar ini kami melihat-lihat dari ujung ke ujung dan akhirnya memutuskan untuk membeli mi kuah seafood di salah satu sudut. So Hyun eonni mengatakan bahwa mi ini terbuat dari seafood dan tidak terdapat babi di dalamnya sehingga kami pun berani untuk memakannya. Harga mi kuah ini adalah 2.500 won per mangkok. Ternyata restoran ini merupakan restoran mi yang paling enak dan laris. Sambil menunggu mi kami dibuat, ahjumma memberikan sepiring kecil kimchi untuk kami. Tetapi karena saya tidak terlalu suka kimchi maka saya tidak memakannya. Akhirnya setelah 10 menit menunggu, makanan kami datang juga. Dan ternyata satu mangkok mi itu besar sekali dan isinya sangat banyak. Mi kuah ini termasuk murah dengan harga 2.500 won apabila dibandingkan dengan jumlahnya yang banyak. Rasa mi ini cukup enak, tapi bumbunya sangat minimalis apabila dibandingkan dengan makanan Indonesia yang terdiri dari berbagai macam rempah. Supaya lebih enak lagi akhirnya saya menambahkan sambal dan lada. Memang lidah orang Indonesia, saya lebih suka makanan di Indonesia yang kuat dengan rasa rempah-rempahnya.


Ahjumma yang sedang membuat mi pesanan kami

Side dish di Korea, Kimchi

Mi seafood dengan taburan rumput laut dan wijen

Setelah menikmati sarapan , kami kemudian menuju ke Namdaemun untuk berbelanja oleh-oleh. So Hyun eonni pun mengantar kami hingga halte bis dan memberi tahu dimana kami harus turun nantinya. Setelah bis yang kami tunggu tiba, So Hyun eonni pun pulang ke flatnya sedangkan kami melanjutkan perjalanan ke Namdaemun Market. Akhirnya kami dapat merasakan menaiki bis lagi di Korea. Hehe. Perjalanan kami ke Namdaemun Market memakan waktu hampir 30 menit. Setelah turun di halte bis kami segera mencari-cari Namdaemun Market. Disini terdapat banyak souvenir khas Korea dan kami pun segera memutar sambil mencari oleh-oleh serta titipan teman di Indonesia.


Perjalanan menuju Namdaemun Market


Pembayaran otomatis menggunakan kartu 

Kami membeli barang di beberapa toko dan seperti yang pernah saya baca, rupanya pedagang disini dapat berbicara dengan bahasa Indonesia walaupun sepatah dua patah saja. Hal ini terjadi karena banyaknya turis dari Indonesia dan Malaysia yang berbelanja disini. Tak jarang juga saya melihat beberapa turis yang memakai jilbab yang berbelanja disini. Setelah mendapatkan barang yang kami cari, kami bergegas menuju Myeongdong untuk bertemu dengan mantan atasan saya dan juga membeli oleh-oleh kosmetik.


Penjual kaos kaki di Namdaemun Market
Penjual oleh oleh khas Korea

Sesampainya di Myeongdong, saya bertemu dengan teman saya yang sedang sekolah di Korea dan saya juga bertemu dengan mantan atasan saya. Namun sambil menuju ke restoran, saya juga mampir ke beberapa toko kosmetik untuk membeli titipan teman saya. Saat itu saya diajak untuk makan es serut yang sedang trend di Korea. Walaupun cuaca cukup dingin tapi ternyata es serut ini masih saja ramai dikunjungi pelanggan. Mantan atasan saya memesan es serut dengan taburan keju serta kacang almond dan susu. Kelihatannya saja sudah enak, dan saya menjadi tak sabar untuk mencicipinya. Seperti dugaan, rasanya enak sekali. Es nya cukup lembut dan tidak kasar seperti es serut pada umumnya. Selain itu topping es ini juga membuat rasanya menjadi lebih enak. Setelah selesai makan kami pun berniat untuk berdiri dan keluar dari restoran ini tetapi ternyata mantan atasan yang menegur kami karena tidak membereskan mangkok kotor bekas kami. Berbeda dengan restoran di Indonesia, rupanya restoran di Korea menganut sistem self-service. Maksudnya adalah setelah selesai makan, kita harus meletakkan piring dan nampan kotor di tempat yang telah disediakan di restoran. Beda ya dengan Indonesia dimana piring dan nampan akan dibersihkan oleh pelayan di restoran itu. Sebelum berpamitan ternyata mantan atasan saya memberikan saya souvenir khas Korea. Wah baik sekali beliau, sudah mentraktir makan sekarang masih memberikan saya souvenir khas Korea. Di perjalanan saya kali ini rupanya saya bertemu dengan banyak orang baik.


Es serut yang sedang laris di Korea

Bersama dengan mantan atasan dan teman kantor

Myeongdong, pusat kosmetik di Korea

Setelah berpamitan saya kemudian mencari titipan teman saya yang belum terbeli. Untungnya teman saya mau menemani saya dan membantu dalam memesan barang karena dia sudah jago bahasa Koreanya. Setelah semua barang terbeli kami pun berpamitan karena saya harus kembali ke flat host saya sebelum dia pergi. Waktu itu jam menunjukkan pukul 4 sore sedangkan jam 5 kami sudah harus sampai di flat. Akhirnya kami pun segera bergegas kembali ke flat dengan membawa barang belanjaan kami. Jam setengah 5 kami tiba di flat So Hyun eonni. Dan kami segera berkemas-kemas karena hari ini hari terakhir kami menumpang di rumah So Hyun eonni. Sedih rasanya berpisah dengan So Hyun eonni tapi kami memutuskan untuk pindah hari ini karena besok kami berencana untuk memulai perjalanan sejak pagi sehingga tidak enak apabila membangunkan So Hyun eonni di pagi harinya.

Sebelum pergi kami mengobrol lagi dengan So Hyun eonni. Kami pun berjanji untuk bertemu lagi apabila kami mengunjungi Korea atau saat So Hyun eonni berkunjung ke Indonesia. Selain itu kami juga tidak lupa bertukar facebook dan berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Untungnya saat ini saya membawa kamera polaroid sehingga saya dapat memberikan satu foto kepada So Hyun eonni sebagai kenang-kenangan. Setelah berfoto bersama, kamipun mengucapkan salam perpisahan. 


Bersama Park So Hyun, host kami yang sangat baik

Foto polaroid sebagai kenang-kenangan

Saya dan kakak saya pun menuju tempat menginap kami. Disana kami hanya menaruh tas dan kemudian melanjutkan perjalanan kami kembali. Saat itu saya memutuskan untuk mengunjungi salah satu kafe milik member Super Junior yaitu Yesung. Saya sudah mencatat denah serta petunjuk arah untuk menuju Mouse n Rabbit Cafe. Dari beberapa blog yang saya baca, biasanya Yesung akan mengunjungi tempat ini pada saat weekend. Saya pun saat itu berharap supaya saya dapat bertemu dengan Yesung ataupun Jongjin (adik Yesung). Kami segera meluncur menuju Konkuuk University Station. Tempat ini rupanya sangat ramai sekali, banyak orang yang melintas di kawasan ini. Berbekal denah yang sudah saya buat, kami segera bergegas menuju Mobit Cafe. Tapi ternyata kekecewaan yang harus saya hadapi karena Yesung dan Jongjin tidak datang ke cafe ini. Karena berpikir masih kurang malam, maka saya putuskan untuk mengajak kakak saya makan terlebih dahulu. Kami pun segera menuju Lotteria di dekat dengan lokasi cafe ini. Kebetulan kami diberi voucher untuk makan di Lotteria oleh mantan atasan saya. Kami pun menunggu sampai agak malam dan memutuskan untuk sekali lagi kembali ke Mobit Cafe.


Mouse n Rabbit Cafe milik Yesung Super Junior

Di depan pintu masuk Mobit Cafe

Interior Mobit Cafe 1

Interior Mobit Cafe 2

Interior Mobit Cafe 3

Interior Mobit Cafe 4

Interior Mobit Cafe 5

Sambil menunggu minuman yang dipesan

Minuman yang entah apa namanya

Setibanya di Mobit Cafe ternyata Yesung dan Jongjin tak kunjung datang juga. Saya hanya melihat ibu mereka yang sedang membantu di area kasir. Akhirnya saya hanya membeli satu minuman untuk dibawa pulang, dan tak lupa saya juga menitipkan oleh-oleh untuk Yesung yang sudah saya siapkan dari Indonesia. Hehehe.. Setelah itu kami pun memutuskan untuk pulang karena kami harus menyimpan energi untuk perjalanan ke Nami Island keesokan harinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Free Blogger Templates